Kamis, 15 Januari 2015

Nikmat di Balik Menikah Muda


       Bismillah, disini saya sajikan beberapa keindahan bagi yang nikah muda, itung itung buat motivasi diri saya pribadi dan saudara semua khususnya yang belum nikah, hehehe, okkeh langsung saja.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para syabab untuk menikah. Umumnya, istilah syabab diterjemahkan sebagai “pemuda.” Berapakah usianya? Ustadz Fauzil Adhim dalam buku Indahnya Pernikahan Dini menjelaskan, syabab adalah sesesorang yang telah mencapai masa aqil-baligh dan usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Asalkan sudah memiliki ba’ah (kemampuan), maka ia dianjurkan untuk segera menikah. Dan kini terbukti, banyak manfaat menikah di usia muda sebagaimana perintah Rasulullah ini.
يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ: مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” (HR. Bukhari)


1. Lebih terjaga dari dosa

       Sebagaimana sabda Rasulullah tersebut, menikah di usia muda itu lebih membantu menundukkan pandangan dan lebih mudah memelihara kemaluan. Seorang yang menikah di usia muda relatif lebih terjaga dari dosa zina; baik zina mata, zina hati, maupun zina tangan. sebagaimana yang kita ketahui salah satu tujuan kita yaitu Sakinah, sakinah bisa berarti macam macam, tenang, terhormat, di lindungi, penuh kasih sayang. Bayangkan saja bagi yang belum menikah hati kita tenang, mata kita tenang, kaki kita tenang, telinga kita tenang, tangan kita tenang. MasyaAllah. :)

2. Lebih bahagia

        Hasil riset National Marriage Project’s 2013 di Amerika Serikat (AS) menunjukkan, persentase tertinggi orang yang merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28 tahun. Timbul pertanyaan, Mengapa pasangan muda lebih bahagia? Sebab mereka umumnya belum memiliki banyak ego-ambisi. Pasangan muda lebih mudah menerima pasangan hidupnya, beda kalau sudah tua sudah kuat dengan apa yang ada pada pikirannya, keyakinannya dan cenderung ingin selalu menang kalau dalam istilah Yunani Andragogik. Bahkan, ketika sang suami belum mapan secara ekonomi dan akibatnya hidup “pas-pasan”, mereka tetap bisa enjoy dengan kondisi tersebut. Hal ini sejalan dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah oleh kalian gadis perawan, sebab (..salah satunya..) ia lebih ridha dengan nafkah yang sedikit.”

3. Lebih puas dalam bercinta

         Pasangan yang menikah di usia 20-an cenderung melakukan jima’ lebih sering daripada mereka yang menikah lebih lambat. Hasil studi Dana Rotz dari Harvard University pada 2011 menunjukkan, menunda usia menikah empat tahun terkait dengan penurunan satu kali jima’ dalam sebulan.
Sedangkan dalam tingkat kepuasan, menikah di usia muda –diantaranya dengan dukungan fisik yang masih prima- membuat suami istri lebih menikmati. Lagi-lagi, hal ini bersesuaian dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah gadis perawan, sebab ia lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya dan lebih hangat farjinya…”

4. Emosi lebih terkontrol

      Menikah di usia muda terbukti lebih cepat mendewasakan pasangan tersebut. Dalam arti, menikah dan berumah tangga membuat seseorang lebih terkontrol emosinya. Ini dipengaruhi oleh ketenangan yang hadir sejalan dengan adanya pendamping dan tersalurkannya “kebutuhan batin.” Dan itulah diantara makna sakinah dalam Surat Ar Rum ayat 21 (Baca sendiri yoow, hehehe).
Hasil studi sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker pada tahun 2010 mendukung hal ini. Menurut hasil studi tersebut, menikah pada usia muda akan lebih bermanfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.

5. Lebih mudah meraih kesuksesan

     Sebagian orang menunda menikah dengan alasan mencapai jenjang karir tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu. Padahal, saat seseorang telah menikah, ia menjadi lebih tenang, merasakan sakinah. Dengan ketenangan dan stabilnya emosi ini, ia bisa lebih fokus dalam meniti karir dan beraktifitas apa pun, baik dakwah maupun mencari maisyah. Karenanya tidak mengherankan jika banyak orang-orang yang sukses di usia 40-an adalah mereka yang menikah di usia 20-an. Tak perlu khawatir miskin setelah nikah, kata ustadz Yusuf Mansyur Annikahu Miftahurrizku, nikah itu kuncinya Riski dan ayatnya ada dalam Al Qur'an An-Nur 32 
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

6. Lebih baik bagi masa depan anak-anak

     Lebih baik bagi masa depan anak-anak di sini bukan berarti menikah di usia muda memungkinkan anak sudah dewasa saat Anda pensiun. Meskipun, hal itu juga bisa menjadi salah satu pertimbangan.
Namun yang lebih penting dari itu, menikah di usia muda dan memiliki buah hati di usia muda, saat Anda belum mapan secara ekonomi berarti Anda dapat mendidik anak-anak secara langsung merasakan pahit getirnya kehidupan. Artinya mereka telah mencicipi perjuangan Anda. Dan jangan sampai anak-anak hanya tahu fasilitas dan hidup enak tanpa merasakan hidup adalah perjuangan. secara otomatis mental anak anda akan lebih kuat, lebih tahan banting oleh keadaan. Contoh saja ibu saya, beliau menikah d usia muda dan melahirkan saya di sekitar 21 tahun, dan saya merasakan bagaimana perjuangan orang tua saya dan saya masih inget sampai sekarang, sekarang usia saya 23,5 tahun masih muda bukan ?? hehehe, ibu saya sekitar 44 tahun, kalo bapak saya yaaa hampir sama dah sama ibu cuma selisih lebih tua sedikit. Mereka masih semangat semangatnya dalam hidup.

7. Lebih banyak pahala

     Dengan menikah, seseorang mendapatkan ladang pahala yang lebih luas. Jika biasanya ia hanya mendapatkan pahala dari ibadah yang dilakukannya, dengan menikah seorang muslimah mendapatkan pahala dari berbakti kepada suami. Sang suami pun demikian, ia mendapatkan pahala atas kebaikannya pada istri dan anak-anaknya. Bahkan, disebutkan dalam hadits, nafkah yang diberikannya kepada istri dan keluarganya pun termasuk sedekah. Masya Allah begitu beruntung dan begitu indah bagi yang menikah muda. :)

     Saudaraku perlu kita ketahui bahwa dalam hal ibadah kita tak boleh menunda nunda dan tak boleh terburu buru, kita tahu nikah itu termasuk ibadah, bukan berarti kita menikah muda itu terburu buru, namun tetap harus memperhatikan kaidah kaidah dalam memilih pasangan sebagaimana yang rassul anjurkan kepada kita, pilih yang cantik, yang kaya, yang baik keturunannya, namun utamakan  agamanya, dan dalam memilih agama tak sekedar baik tetapi harus baik dan benar, apa tolak ukurnya ?? tentunya apakah dia dalam beribadah sesuai Al Qur'an dan Al Hadist. itulah kenapa kita harus terus dan teruuuus belajar tentang islam, kalau mau nikah ya pelajari ilmu tentang nikah begitu juga yang lainnya. "Dengarkanlah Nasehat Pernikahan mulai Sebelum Anda Menikah, jangan setelah menikah"
    Dah Segitu aja dulu yah, semoga yang belum nikah di segerakan nikah, yang belum punya rencana untuk nikah semoga segera merencanakan untuk nikah muda, yang sudah mau nikah semoga Barakah, yang uda nikah semoga cepet punya anak dan mendoakan anaknya untuk nikah muda, kalo yang belum punya jodoh semoga lekas di temukan jodohnya sama Allah, hari ini hari jum'at semoga doa kita di kabulkan, dan doakan saya semoga tahun ini Nikah dan dapet istri yang shalehah,  Aamiin. :)
 
silahkan untuk masukan dan insyaAllah mendapat faidah ilmu bisa ke pin bbm saya 52702CID, atau klik link ini https://www.facebook.com/im4ns 
 
semoga bermanfaat :)